Raja Ampat menurut mitos masyarakat dahulu suku setempat berasal dari seorang wanita menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Wa'igeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu begitulah cerita pendek jaman dahulu.
Masyarakat Kepulauan Raja Ampat pada umumnya semua nelayan tradisional yang berdomisili di kampung-kampung yang kecil letaknya berjauhan dan berbeda pulau. Mereka adalah masyarakat yang ramah jika menerima tamu dari luar daerah mereka, apalagi kalau kita membawakan oleh-oleh buat mereka berupa pinang ataupun permen. Barang ini bisa menjadi semacam 'pipa perdamaian indian' di Raja Ampat. Acara mengobrol dengan makan pinang disebut juga oleh mereka dengan sebutan Para-para Pinang seringkali bergiliran satu sama lain saling melempar mob, istilah setempat untuk cerita-cerita lucu. Kehidupan koloni karang besar di daerah itu bersama dengan suhu permukaan lautnya yang relatif tinggi, juga bisa menunjukkan bahwa terumbu karang yang mungkin relatif tahan terhadap ancaman-ancaman seperti pemutihan karang dan penyakit karang, yang sekarang membahayakan kelangsungan hidup ekosistem terumbu karang di seluruh dunia. Pulau Raja Ampat yang terpencil dan relatif tidak terganggu oleh manusia.
Coral Triangle salah satu jantung dari keragaman hayati pertumbuhan terumbu karang dunia, membuat Raja Ampat sangat mungkin ekosistem terumbu karang terkaya di dunia. Keragaman laut yang tinggi di Raja Ampat ini sangat dipengaruhi oleh posisinya di antara Samudra Hindia dan Pasifik, seperti karang dan larva ikan lebih mudah dibagi antara dua samudera. Raja Ampat banyak sekali dengan model karang keragaman, ketahanan, dan perannya sebagai sumber penyebaran larva membuatnya menjadi prioritas global untuk perlindungan laut. Kepulauan Raja Ampat ini merupakan tempat yang sangat berpotensi sekali untuk dijadikan sebagai sumber objek wisata, terutama wisata penyelaman. Kepulauan Raja Ampat ini menurut dari berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Termasuk dalam penilitian Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia memberikan asumsi temuan, misalnya, dalam sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong ini, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diteliti olehnya selama dua pekan penelitian di daerah itu. Telah juga Tim melaukan Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya pada saat itu, mereka telah mencatat di perairan ini telah terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi adalah gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang di kawasan dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.
Telah terdapat beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik dilihat dari kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90% lebih, yaitu diselat Dampier (selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Batanta), Pulau Kofiau, Kepualauan Misool Tenggara dan Kepulauan Wayage. Dari tipe terumbu karang yang di temukan di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi juga telah ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat itu seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan luas terumbu karang tanpa menyelam dengan adaptasi sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Anda dapat mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan waktu dan biaya cukup besar. Selagi Anda dapat menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta atau Bali ke Sorong via Makassar atau Ambon dan Manado selama kurang lebih 6 jam penerbangan. Dari Sorong, kota ini sangat cukup besar dengan fasilitas lumayan lengkap. Untuk menjelajahi Raja Ampat ada dua pilihan, ikut tur dengan perahu pinisi atau tinggal di resort Raja Ampat Dive Lodge. Kebanyakan wisatawan yang datang ke Raja Ampat saat ini adalah para penyelam, sebenarnya lokasi ini menarik juga bagi turis non penyelam karena juga memiliki pantai-pantai yang berpasir putih yang sangat indah sekali, gugusan pulau-pulau mempesona dan flora-fauna unik endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek. Selamat mencoba untuk berkunjug kawan-kawan semua.
No comments:
Post a Comment