Pulau mungil di Gili Trawangan di Lombok, NTB, tak hanya ‘hidup’ saat siang. Saat senjapun, suasana turis bule yang mendominasi pulau tersebut mulai keluar hotel. Mereka bersantai dan berpesta hingga larut malam.Anda tidak akan merasakan kesepian di Gili Trawangan. Pulau mungil ini memang paling ramai jika dibanding dengan dua ‘tetangganya’, Gili Meno dan Gili Air. Gili Trawangan telah didominasi turis asing bukan lagi tanpa alasan. Atmosfer seperti inilah yang sebenarnya mereka suka.
Pulau yang kecil dan tenang ini. Tak ada kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, hanya ada sepeda dan cidomo alias delman. Penginapan berderet terutama di kawasan Central alias dermaga. Restoran pinggir pantai menyuguhkan aneka masakan Indonesia dan Western dengan harga terjangkau. Disaat malam, para turis berbondong-bondong menuju bar pinggir pantai. Bersantai, menari dan menyanyi sambil mengelilingi api unggun. Banyak juga turis yang bersepeda dan berjalan kaki, mampir di toko suvenir.
Baju, sandal, dan aksesori model pantai yang sangat digemari di sini. Tentu saja, toko-toko suvenir disini juga digandrungi oleh turis domestik. Anda bisa membeli kaus, tas, gelang, kalung, hingga pajangan dari kulit kerang. Seafood adalah makanan yang paling di gemari oleh para turis. Anda bisa duduk-duduk di restoran yang berada tepi pantai sambil menikmati aneka olahan udang, cumi, kepiting, ikan, sampai lobster. Angin sepoi-sepoi dan suara deburan ombak akan membuat Anda betah berlama-lama!
Eitss tunggu dulu, tapi ada satu tempat yang paling di sukai turis bule saat malam. Yaitu pujasera yang buka persis di depan dermaga. Inilah tempat para backpacker bersantap malam, menikmati aneka masakan khas Indonesia yang murah meriah.
Pulau yang kecil dan tenang ini. Tak ada kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, hanya ada sepeda dan cidomo alias delman. Penginapan berderet terutama di kawasan Central alias dermaga. Restoran pinggir pantai menyuguhkan aneka masakan Indonesia dan Western dengan harga terjangkau. Disaat malam, para turis berbondong-bondong menuju bar pinggir pantai. Bersantai, menari dan menyanyi sambil mengelilingi api unggun. Banyak juga turis yang bersepeda dan berjalan kaki, mampir di toko suvenir.
Baju, sandal, dan aksesori model pantai yang sangat digemari di sini. Tentu saja, toko-toko suvenir disini juga digandrungi oleh turis domestik. Anda bisa membeli kaus, tas, gelang, kalung, hingga pajangan dari kulit kerang. Seafood adalah makanan yang paling di gemari oleh para turis. Anda bisa duduk-duduk di restoran yang berada tepi pantai sambil menikmati aneka olahan udang, cumi, kepiting, ikan, sampai lobster. Angin sepoi-sepoi dan suara deburan ombak akan membuat Anda betah berlama-lama!
Eitss tunggu dulu, tapi ada satu tempat yang paling di sukai turis bule saat malam. Yaitu pujasera yang buka persis di depan dermaga. Inilah tempat para backpacker bersantap malam, menikmati aneka masakan khas Indonesia yang murah meriah.
Di pujasera ini juga terdapat para penjaja suvenir yang menggelar dagangannya secara langsung di atas pasir. Kalau pintar menawar, harganya bisa jauh lebih murah dibandingkan beli di toko.
Jadi bagi kawan-kawan nih, kalau berkunjung ke Gili Trawangan jangan berdiam diri di hotel saat malam. Berjalanlah ke keramaian, temukan suasana malam nan meriah di pulau kecil penuh bule ini!
Jadi bagi kawan-kawan nih, kalau berkunjung ke Gili Trawangan jangan berdiam diri di hotel saat malam. Berjalanlah ke keramaian, temukan suasana malam nan meriah di pulau kecil penuh bule ini!
No comments:
Post a Comment